Wednesday, May 24, 2023

Radio Cerahkan Hidupku

 “Video killed the radio stars, pictures came and broke your heart”
The Buggles, 7 September 1979

Video Klip lagu ‘Video Killed The Radio Stars’ dari band The Buggles menjadi video musik pertama yang tayang di MTV tahun 1981. Lirik dalam lagu itu seakan menandai era MTV yang akan menjadi raja dunia hiburan, dan ‘membunuh’ bisnis radio. Beralih 42 tahun kemudian ke akhir Mei 2023 saat tulisan ini dibuat, saya sedang mendengarkan Radio Prambors melalui Prambors Radio Apps. Duet penyiar ‘Sunset Trip’ Genus dan Julio sedang menjelaskan mekanisme lomba, yang hadiahnya adalah Prambors akan adakan pensi (pentas seni) gratis untuk sekolah pemenang dengan bintang tamu diantaranya Lomba Sihir, Dere, dan GAC. Radio still alive and kicking today!

tampilan Prambors Radio Apps

Tuesday, April 11, 2023

Kejujuran Kunci Kehidupan

Pada jaman dahulu kala, hiduplah sendirian seorang Petapa di tengah hutan belantara. Petapa ini setiap hari hidup dengan menikmati hasil hutan, itupun yang dinikmatinya adalah buah-buahan yang telah jatuh dari pohonnya. Kadang kala Petapa melakukan puasa selama berhari-hari ketika khusuk dalam meditasinya.

Berkat keteguhan hati dalam bertapa, Dewata datang di tengah pertapaannya dan memberi sang Petapa anugerah, yakni empat ekor burung dengan nyanyian yang sangat merdu. Dewata memberi petunjuk bahwa keempat burung ini apabila diberikan sebagai hadiah kepada orang lain, maka setiap burung akan membawa berkah yang berbeda, yakni kejujuran, kepercayaan, kekayaan, dan ketenaran. Petapa menerima anugerah Dewata dengan sangat bahagia, dan hidup bersama keempat burung tanpa perlu disangkar karena keempatnya sangat jinak.

Wednesday, August 24, 2022

Nama adalah Doa (orang tua)

Brigadir J dan FS, dua nama yang tak bisa lepas dan selalu menghantui kita dua bulan terakhir. Dalam ‘kita’ ini tak termasuk mereka yang tinggal di luar negeri atau di dalam gua terpencil sambil healing. Pemberitaan Brigadir J dan FS begitu masif di berbagai platform media, ‘menyerang’ dari berbagai arah. Muncul setiap lima menit di stasiun TV nasional; scroll-scroll di medsos dan akan ada selentingan terkait kedua nama itu baik berita, parodi, maupun konspirasi.

Membahas nama membuat saya mengingat idiom lama: nama adalah doa. Idiom ini tidak hanya muncul di Indonesia, tapi berlaku global di dunia. Ada banyak penelitian yang telah dilakukan di seluruh dunia untuk mencari kaitan antara nama dengan akibat dari nama tersebut. Banyak konten yang menyukai ide bahwa nama memberi dampak bagi sang pembawa nama, dan tak kalah banyak pihak yang menyatakan bahwa nama tak berpengaruh apapun.

Thursday, October 28, 2021

October's movie review


Finally, cinemas are open for public! After months of closure due to Covid-19, this October Indonesian Government loosen some restrictions and one of them is allowing cinemas open with 50% capacity (later on increased to 70%). I have given up on watching movies on big screen before, in desperate time, I watched Marvel's Black Widow on my laptop. Unsatisfying. Both the movie and the experience. Now cinemas are back, I managed to watched four movies this month and these are my reviews:

1. Marvel's Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings

First movie to watch celebrating cinemas opening? off course Marvels! 

I feel a big jump watching Shang-Chi from the last time I watched Black Widow. Marvel used to try to explain everything that looks 'magical' in their movies: how Iron Man suit built, fly, and even the feel inside the suit; how Ant-Man can shrink to minuscule and bag a big punch; or how Dr. Strange create portal to everywhere he wanted. This time, for me Marvel just went "F*ck it, let your imagination free!". This movie started with comedic bit and strong Crazy Rich Asians-vibe, then fast paced to many unexplainable magic, until suddenly you'll serve with Shang-Chi 'kamehameha'-ing Demon while riding godlike-water bending-Dragon! 

Saturday, September 11, 2021

Kintamani yang sedang digemari

"Promo menginap Rp200ribu semalam lengkap dengan sarapan, api unggun, view Gunung Batur, gratis tiket air panas, dan tersedia paket sunrise tracking."

Iklan di IG. Ternyata yang di foto itu owner-nya

Caption Instagram tersebut memancing perhatian saya dan membuka kembali peluang untuk liburan ke Kintamani dengan harga terjangkau. Jarak dari Jimbaran membuat liburan bermotor ke Kintamani terlalu melelahkan andai tak menginap. Pengalaman berlibur ke Kintamani sebelumnya sudah lebih dari tiga tahun lalu, bahkan saat itu pun biaya menginap dan makan di Kintamani termasuk lebih tinggi daripada Denpasar. Wajar sih mengingat lokasinya terpencil, kondisi serupa terjadi di Gili Trawangan dan Sembalun di Lombok.